Mimpi Mau Umroh tapi Tidak Jadi
Maret 17, 2024Arti Mimpi Diajak Umroh
Maret 18, 2024Estimasi waktu baca: 8 menit
Doa Sa i Umroh. Sa’i adalah rukun haji ke-4 yang hukumnya wajib untuk jamaah. Perintah melakukan sa’i ini sudah diterangkan dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 158.
Sa’i ialah perjalanan yang sudah dilakukan oleh beberapa jamaah haji dari bukit Shafa ke arah bukit Marwah sekitar 7x bolak-balik.
Doa Sa i Umroh
Secara bahasa, sa’i bermakna jalan kecil atau lari-lari kecil. Kewajiban melakukan sa’i ada pada Al Quran surat Al-Baqarah ayat 158 yang mengeluarkan bunyi:
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ
Innas-safa wal-marwata min sya’a’irillah, fa man hajjal baita awi’tamara fa la junaha’alaihi ay yattawwafa bihima, wa man tatawwa’a khairan fa innallaha syakirun’alim.
Maknanya: “Sebenarnya Shafa dan Marwah adalah beberapa syiar agama Allah. Karena itu siapa melaksanakan ibadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak dosa untuknya kerjakan sa’i di antara ke-2 nya.”
“Siapakah yang dengan kerelaan hati kerjakan kebijakan, karena itu sebenarnya Allah Maha Mensyukuri kembali Maha Ketahui.”
Seperti sudah diterangkan dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 158 jika perintah melakukan beribadah sa’i ialah wajib untuk haji.
Siapa saja yang tidak habis lakukan sa’i waktu berhaji, karena itu beribadah hajinya tidak resmi. Hal itu diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA, dia berbicara Rasullah SAW bersabda:
ما أتمَّ اللهُ حَجَّ امرئٍ ولا عُمْرَتَه، لم يَطُفْ بين الصَّفا والمروةِ
Maknanya: “Allah tidak terima haji atau umroh seorang yang tidak lakukan sa’i di antara bukit Shafa dan Marwah.” (HR. Bukhari)
Sunnah Sa’i Ibadah Haji
Masih mengenai apa itu sa’i, berikut lima sunnah sa’i yang wajib dilaksanakan oleh beberapa jamaah haji.
- Berjalan cepat pada dua garis hijau yang terletak di tepi Wadi al-Qadim. Hal ini disunnahkan bagi jemaah laki-laki, tidak demikian bagi perempuan.
- Menyegerakan sa’i setelah selesai tawaf. Apabila dirasa lelah bisa istirahat terlebih dulu.
- Naik ke bukit Shafa dan Marwah sambil membaca tahlil dan takbir.
- Menghadap kiblat pada setiap putaran sa’i sambil membaca doa.
- Berjalan kaki selama sa’i kecuali jika kondisinya sakit diperbolehkan menggunakan kendaraan bantuan seperti kursi roda atau sejenisnya.
Waktu melakukan sa’i yakni sesudah tawaf ifadah atau tawaf umroh.
Jika melakukan haji ifrad atau haji qiran, karena itu sesudah tawaf dapat segera sa’i.
Baca Juga
Bolehkah Ibu Hamil Umroh
Tata Cara Melakukan Sa’i Ibadah Haji
Tata langkah lakukan sa’i diawali dari kompleks Masjidil Haram di antara pintu 18-32, yakni pintu di antara bukit Shafa dan Marwah.
Tetapi sebelumnya, jamaah haji yang telah menuntaskan tawaf dapat ke arah sumur air zam-zam lebih dahulu dan disunnahkan meminum.
Kemudian baru meneruskan melakukan sa’i dari bukit Shafa ke arah bukit Marwah, selanjutnya diulangi lagi sekitar 7 kali sampai usai di atas bukit Marwah.
Doa yang Dibaca saat Sa’i Ibadah Haji
Ada banyak doa yang wajib dibaca dan dihafal sepanjang melakukan sa’i dari sejak awalnya sampai akhir. Berikut niat dan doa yang dibaca saat sa’i beribadah haji.
1. Niat melakukan sa’i beribadah haji
أَبْدَأُ بِمَا بَعْدَ اللَّهِ بِهِ وَرَسُولُهُ. إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ. فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا. وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Abda ubimaa ba’da Allahu bihi Warasuulluh. Innasshafaa wa marwata min sya’aairillaah faman hajjal baita awi’tamara fallaa junaaha ‘alaihi ansyathawwa fabi himaa wamantathawwa ‘akhairan fa innallaha syaakirun ‘aliim.
Maknanya: “Saya mengawali apa yang telah diawali oleh Allah dan oleh Rasul. Sebenarnya bukit Shafa dan bukit Marwah beberapa dari pertanda kebesaran Allah.”
“Siapa saja yang pergi haji ke rumah Allah atau umrah jadi tidak ada dosa untuk yang kerjakan sa’i antara ke-2 nya.”
2. Doa saat menaiki bukit Shafa Marwah
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ
Innas-safa wal-marwata min sya’a’irillah.
Maknanya: “Sebenarnya Shafa dan Marwah adalah beberapa syiar agama Allah.”
3. Doa sesudah datang di bukit Shafa berbatu sekalian menghadap Ka’bah
هُ اَكْبَرْ ٣× لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللهُ اَكْبَرْ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى مَااَوْلَانَا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Allohu-akbar 3x La-ilaha ilallohu wa llahu besar, Allahu besar walilahil-hamd, Allohu-akbar ‘ala mahadana wal-hamdulillahi ‘ala ma aulana.
La-ilaha ilalloh wahdahu lasyarikalahu lahul-mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu biyadihil-khoiri wahuwa ‘ala kuli syai-ingqodir.
Maknanya : “Allah Maha Besar 3x, Tidak ada Tuhan terkecuali Allah. Allah maha besar, semua puji untuk Allah, Allah Maha besar, atas panduan yang diberikan-Nya ke kami, semua puji untuk Allah atas anugerah yang sudah dianugerahi-Nya ke kami.”
“Tidak ada Tuhan selainnya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan sanjungan. Dia yang hidupkan dan yang mematikan, pada kekuasaan-Nya lah semua kebaikan dan Ia berkuasa atas semua suatu hal.sebuah hal. “
4. Doa antara dua pilar hijau
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَالاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الاَعَزُ الاَكْرَمُ.
Rabbighfir warham wa’fu wa ukurram, wa tajaawaz ammaa ta’lam innaka ta’lamu maa laa na’lamu, innaka antallahul-a’azzul-akram.
Maknanya: “Tuhanku, ampunilah, cintailah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apapun yang Kamu kenali.”
“Sesungguh Kamu Maha Ketahui apapun yang tidak kami kenali. Sebenarnya Engkaulah Allah Yang Maha Mulia dan Maha Pemurah”.
5. Doa saat sampai di atas bukit Marwah setelah sa’i
اللّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَعَلَى طَاعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى غَيْرِكَ لاَتَكِلْنَا وَعَلَى اْلإِيْمَانِ واْلإِسْلاَمِ الَكَامِلِ جَمِيْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا اللّهُمَّ ارْحَمْنِيْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَالاَ يَعْنِيْنِيْ وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ يَاأَرْحَمَ الرَّا حِمِيْنَ.
Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa wa ‘aafinaa wa ‘fu ‘annaa wa ‘alaa tha ‘atika wa syukrika a’innaa wa ‘alaa ghairika laa takilnaa wa alal limaani wal islaamil kaamili jamilan tawaffanaa wa anta raadhin.
Allaahumma rhamnii bitarkil ma’aashii abadan maa abgaitanii wa ‘rhamnii an atakallafa laa ya’niinii wa ‘rzuqnii husnan nazhari fii maa yurdhiika ‘annil yaa Arhamar raahimiin.
Maknanya: “Ya Allah, terimalah ibadah kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kekeliruan kami dan tolonglah kami untuk patuh dan mengucapkan syukur kepada-Mu.”
“Jangan Kamu menjadikan kami tergantung selainnya kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara prima dan Kamu rida.
“Ya Allah rahmatilah kami hingga sanggup tinggalkan semua maksiat sepanjang hidup kami, dan rahmatilah kami hingga tidak melakukan perbuatan hal yang tidak bermanfaat.”
“Karuniakanlah kami pandang yang bagus pada apapun yang membuat-Mu rida pada kami, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”
Baca Juga
Tata Cara Shalat Safar Umroh
Makna Melaksanakan Sa’i
Penerapan sa’i adalah dari pengalaman cerita Siti Bantai yakni istri Nabi Ibrahim AS. Awalnya Nabi Ibrahim AS harus jalankan perintah Allah SWT dan pergi tinggalkan anak dan istrinya.
Siti Bantai dan putranya Nabi Ismail AS waktu itu ditinggal di tengah-tengah padang tandus yang gersang. Nabi Ismail yang bayi itu terus menangis karena kepanasan dan kehausan.
Di pada keadaan itu, Siti Bantai seorang diri berusaha cari sumber air untuk membantu putranya yang kehausan.
Selanjutnya Siti Bantai jalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sekitar 7x untuk cari air, sekalian memberikan keyakinan dianya jika bantuan pertolongan Allah SWT tentu ada.
Itulah keterangan mengenai apa itu sa’i dalam beribadah haji, komplet dengan artinya yang mengingati manusia selalu untuk yakin pada bantuan pertolongan Allah SWT.
Kesimpulan:
Dalam perjalanan umroh dengan Paket Akasha Tour and Travel, Anda bukan hanya mengunjungi tempat-tempat suci, tetapi juga mendalamkan makna keimanan dalam diri. Setiap doa yang terucap, setiap air zam-zam yang diminum, semuanya membentuk jejak spiritual yang abadi. Dengan hati yang lapang dan niat yang tulus, Anda akan merasakan kedamaian yang tak tergambarkan saat berada di Tanah Suci.
FAQ: Pertanyaan Umum Tentang Paket Umroh Akasha Tour and Travel
Paket umroh Akasha didesain untuk memberikan pengalaman spiritual yang mendalam. Kami tidak hanya mengatur perjalanan, tetapi juga menyediakan panduan untuk menghayati setiap momen dengan keimanan yang dalam.
Anda dapat memilih tanggal keberangkatan yang tersedia dalam paket. Kami akan membantu Anda menyesuaikan jadwal perjalanan dengan kenyamanan dan preferensi Anda.
Ya, harga paket umroh Akasha mencakup biaya penerbangan, akomodasi, transportasi, dan ziarah. Tidak ada biaya tersembunyi yang akan mengganggu perjalanan suci Anda.
Anda akan belajar doa-doa penting yang terkait dengan perjalanan umroh, seperti doa tawaf, doa sa’i, dan doa di berbagai tempat suci. Panduan kami akan membantu Anda memahami maknanya.
Mendaftar sangat mudah. Anda dapat mengunjungi situs web kami atau menghubungi tim layanan pelanggan kami untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran dan ketersediaan.