Umroh Plus Turki 12 Hari
Mei 10, 2023Keberangkatan Umroh di Terminal Berapa?
Mei 10, 2023Estimated reading time: 10 menit
Ibadah umroh adalah rangkaian kegiatan suci yang wajib bagi umat Islam. Saat umroh, para jemaah harus mengenakan pakaian khusus, yaitu ihram. mengenakan pakaian khusus, dan mematuhi segala larangan yang berlaku. Perihal banyak orang bertanya-tanya, “bolehkah umroh memakai sepatu?” Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz menjelaskan bahwa laki-laki dianjurkan agar memakai sepatu khusus umroh, yaitu sandal. Tapi kalau sandal tidak ada, sepatu atau khuf boleh dipakai. Tetapi, harus dipotong di bawah mata kaki.
Bagi perempuan, aturan sedikit berbeda. Mereka diperbolehkan memakai sepatu atau khuf karena kaki perempuan adalah bagian yang harus ditutup. Kesimpulannya, mengenai memakai sepatu saat umroh, semua diperbolehkan. Tapi harus sesuai dengan aturan ketentuan yang berlaku.
Intisari
- Umroh memakan waktu 7-9 hari, banyak yang dilakukan di masjid.
- Disarankan membawa 1 pasang kaus kaki dan botol air zamzam harian.
- Sepatu khusus untuk umroh dianjurkan, tetapi sepatu biasa boleh dipakai dengan syarat.
- Perempuan tidak dilarang pakai sepatu saat umroh.
- Penggunaan sepatu di umroh diatur oleh hadis dan fatwa-fawa ulama.
Penjelasan Tentang Ihram
Ihram adalah langkah khusus sebelum ibadah haji dan umrah dimulai. Langkah pertama adalah mengambil miqat di lokasi tertentu. Di sana, orang ganti pakaian menjadi ihram. Mereka juga membaca niat haji atau umrah.
Definisi Ihram
Ihram itu adalah baju khusus. Orang yang akan haji atau umrah harus pakai. Bagi laki-laki, pakaian itu dua lembar kain putih polos. Itu tanpa jahitan. Bagi perempuan, pakaian yang menutup aurat juga dianggap ihram.
Waktu dan Tempat Memulai Ihram
- Bagi jemaah haji pertama, miqat ihramnya di Bir Ali (Zulhulaifah).
- Jemaah haji kedua punya tiga pilihan miqat ihram. Mereka bisa miqat:
- Asrama Haji Embarkasi di Tanah Air.
- Di atas pesawat, sebelum Yalamlam/Qarnul Manazil.
- Di Bandar Udara King Abdul Azis Jeddah.
Bukan hanya pakaian, membaca niat juga wajib. Ini tandanya mereka mulai haji atau umrah.
Jenis Miqat | Lokasi | Penjelasan |
---|---|---|
Miqat Zamani | Asrama Haji Embarkasi di Tanah Air | Jemaah haji dan umrah baca niat sebelum berangkat dari asrama di Tanah Air. |
Miqat Makani | Bir Ali (Zulhulaifah) | Jemaah haji dan umrah baca niat setelah sampai Bir Ali (Zulhulaifah). |
Miqat Jawi | Di atas pesawat, sebelum melintas di atas/berada pada garis sejajar dengan Yalamlam/Qarnul Manazil | Jemaah haji dan umrah baca niat sebelum sampai di Yalamlam/Qarnul Manazil. |
Miqat Juhfah | Di Bandar Udara King Abdul Azis Jeddah | Jemaah haji dan umrah baca niat setelah tiba di Jeddah. |
Mengerti apa itu ihram sangat penting. Ini membantu jemaah haji dan umrah siap untuk ibadah. Mereka mematuhi syariat Islam dengan benar.
Sunah-Sunah Ihram
Sebelum umrah, Nabi Muhammad SAW menyarankan beberapa hal. Hal ini membuat kita lebih siap secara fisik dan batiniah. Kita bisa menjalankan ibadah umrah dengan lebih khusyuk.
Beberapa sunah ihram yang disarankan untuk dilakukan sebelum berkibar ihram:
- Mandi.
- Memakai wangi-wangian.
- Memotong kuku dan merapikan rambut di bagian tertentu.
- Menggunakan kain ihram putih.
- Melakukan shalat sunnah ihram dua rakaat.
Langkah ini membantu kita membersihkan diri, baik fisik maupun spiritual.
Sunah Ihram | Penjelasan |
---|---|
Mandi | Mandi membersihkan diri dari hadats besar dan kecil. |
Memakai Wangi-wangian | Wangi-wangian harus bebas dari zat yang memabukkan. |
Memotong Kuku dan Merapikan Rambut | Proses merapikan kuku, kumis, serta rambut tersebut menjaga kehigienisan. |
Memakai Kain Ihram Putih | Kain ihram putih menunjukkan sikap kesederhanaan dan keikhlasan. |
Shalat Sunnah Ihram | Shalat sunnah ihram sebagai persiapan rohani menjelang umrah. |
Semoga dengan melaksanakan sunah-sunah ihram, para jemaah bisa memulai perjalanan yang suci. Dengan hati yang bersih, pikiran yang tenang, dan semangat tinggi.
“Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’am: 162)
Baca Juga
Contoh Surat Izin Umroh untuk Pegawai | Panduan
Ketentuan Pakaian Ihram Laki-Laki dan Perempuan
Setiap jemaah umrah harus mengenakan pakaian ihram. Baik laki-laki maupun perempuan, keduanya harus mematuhi aturan ini.
Ketentuan Pakaian Ihram Laki-Laki
Laki-laki harus memakai dua helai kain tanpa jahitan. Mereka wajib membuka bahu kanan tapi menutup bahu kiri. Kainnya direkomendasikan berwarna putih. Mereka tidak boleh menggunakan baju, celana, dan sepatu yang menutupi tumit. Tidak boleh pula memakai penutup kepala.
Ketentuan Pakaian Ihram Perempuan
Perempuan memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan tangan. Pakaian harus panjang, dari pergelangan hingga ujung jari. Mereka tidak boleh menggunakan cadar, sarung tangan, atau pakaian berwarna cerah saat berihram.
Jenis Kelamin | Ketentuan Pakaian Ihram |
---|---|
Laki-Laki |
|
Perempuan |
|
Pakaian ihram bukan hanya busana. Ia mengajarkan tentang kesederhanaan dan fokus beribadah. Ini mengingatkan jemaah untuk meninggalkan identitas duniawi dalam perjalanan ibadahnya.
Larangan Selama Berihram
Selama umrah, jemaah ada larangan tertentu yang harus diikuti. Hal ini berlaku bagi pria dan wanita. Mematuhi larangan selama berihram sangat penting untuk kesempurnaan ibadah.
Larangan Bagi Jemaah Laki-Laki
Jemaah laki-laki tidak boleh memakai pakaian sehari-hari. Termasuk dalam larangan ini kaus kaki atau sepatu tertutup. Mereka juga tidak boleh menutup kepala dengan topi atau sorban. Kegiatan seperti memotong kuku, mencukur rambut, dan menggunakan wewangian juga dilarang.
Larangan Bagi Jemaah Perempuan
Khusus untuk jemaah perempuan, aturan berbeda. Mereka tidak boleh menutup telapak tangan dan wajah ketika berihram. Seperti jemaah laki-laki, mereka juga dilarang untuk memotong kuku, mencukur rambut, dan berbuat parfum.
Mematuhi aturan ini menunjukkan kita serius dalam beribadah umrah. Ketaatan dalam berihram adalah wujud tawakal kita kepada Tuhan.
Larangan Bagi Jemaah Laki-Laki | Larangan Bagi Jemaah Perempuan |
---|---|
|
|
bolehkah umroh memakai sepatu
Banyak yang bertanya, bolehkah memakai sepatu saat ibadah umrah? Menurut Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, laki-laki yang berihram sebaiknya pakai sandal. Tapi, boleh juga gunakan sepatu atau khuf jika sandal tidak ada. Sebelum itu, sepatu atau khuf harus dipotong di bawah mata kaki. Untuk perempuan, mereka diperbolehkan pakai sepatu atau khuf. Kaki wanita tidak dianggap sebagai bagian tubuh yang harus ditutup.
Syarat Sepatu untuk Umroh
Ada syarat khusus untuk sepatu dalam umrah. Sepatu yang boleh digunakan tidak boleh menutupi mata kaki dan tumit. Ini berlaku untuk laki-laki maupun perempuan.
Jenis Sepatu yang Diperbolehkan untuk Umroh
Seperti yang dijelaskan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, beberapa jenis sepatu diperbolehkan dalam umrah. Contohnya:
- Sandal Jepit yang lebar dan terbuka di bagian mata kaki dan tumit.
- Sandal Gunung sangat nyaman di jalanan berbatu di Makkah dan Madinah.
- Sepatu Sport memberi kenyamanan saat jalan-jalan ke tempat bersejarah seperti Masjid Qiblatain.
- Sepatu Sloop bagus untuk penerbangan jauh dari Soekarno Hatta ke Jeddah.
Memilih sepatu yang sesuai sangat penting. Jemaah harus menyesuaikan dengan aturan dan kenyamanan mereka.
Tahallul: Mengakhiri Larangan Ihram
Tahallul adalah proses menghalalkan kembali yang sebelumnya dilarang selama berihram. Ia terdiri dari dua tahap, pertama dan kedua. Tahap pertama membolehkan sebagian larangan. Tahap kedua membolehkan semua larangan.
Setelah tahallul, jemaah haji/umrah bisa kembali ke aktivitas pakaian non-ihram. Ini termasuk memakai pakaian biasa.
Tahallul pertama datang setelah menunaikan rukun haji tertentu. Ini termasuk wukuf di Arafah, tawaf, dan sa’i. Dibilitas tahallul pertama, jemaah boleh memakai wewangian dan memakai pakaian non-ihram.
Meski begitu, masih ada larangan tertentu, seperti berburu atau hubungan suami-istri. Tahallul kedua dilakukan setelah menyelesaikan semua rukun haji. Dengan tahallul kedua, semua larangan dilonggarkan.
Tahallul adalah langkah kunci dalam haji dan umrah. Ini menandai selesainya kewajiban ibadah. Setelah tahallul, jemaah bebas menikmati kehidupan sehari-hari tanpa larangan ihram.
- Motong minimal 3 helai rambut untuk menandai selesai umrah.
- Lakukan tawaf ifadhah sebagai rukun akhir haji.
- Ajalankan sa’i di antara Shafa dan Marwah.
- Minum air zam-zam sebelum sa’i.
Mengerti tahallul membantu jemaah haji dan umrah mematuhi ajaran agama. Ia juga memudahkan mengatasi larangan-larangan ihram.
Baca Juga
Pilihan Terbaik Baju Umroh untuk Wanita Stylish
Larangan Haji dan Umrah
Ketika melaksanakan ibadah haji atau umrah, jemaah harus ingat beberapa larangan. Larangan ini disusun untuk menjaga kesucian dan khusyuk saat ibadah. Ayo kenali larangan-larangan ini lebih dalam, baik untuk jemaah pria maupun wanita.
Larangan Khusus Laki-Laki
Laki-laki haji dilarang memakai pakaian berjahit. Mereka harus menghindari sepatu tertutup yang melindungi seluruh kaki. Dan jangan lupa, kepala harus selalu terbuka saat haji.
Menyedihkannya, tidak boleh pakai wewangian. Serta jangan memotong rambut.
Larangan Khusus Perempuan
Perempuan haji dilarang menutup wajah dengan cadar. Ia juga memerlukan sarung tangan. Larangan atas wewangian juga berlaku dan rambut tidak boleh diapa-apakan.
Larangan umum ada juga, laki-laki dan perempuan sama-sama termasuk. Contohnya, jangan berhubungan suami-istri selama haji.
Jangan ketauan berbuat maksiat atau tercela. Ini termasuk mencuri, bohong, dan sejenisnya. Ingat, masing-masing larangan memiliki arti penting.
Pekerjaan kecil seperti memotong kuku atau cukur rambut saat ihram tidak boleh. Pakai wewangian dan ciuman lembut pada baju atau kulit juga jauh dari boleh dilakukan.
Daging dari hewan buruan tidak boleh dimakan. Dan, ingatlah, hewan tidak boleh dibunuh saat menjalankan haji.
Harapannya, dengan mengikuti semua larangan tersebut, jemaah haji dan umrah bisa beribadah dengan suka cita. Mari kita hormati aturan-aturan agama yang sudah ada.
Kesimpulan
Menggunakan sepatu saat umroh sebenarnya diizinkan. Tetapi, ada aturan yang harus diikuti. Laki-laki disarankan pakai sandal. Kalau tak punya, boleh pakai sepatu atau khuf. Tapi harus dipotong di bawah mata kaki. Perempuan, sementara, boleh pakai sepatu atau khuf tanpa syarat.
Larangan penting juga harus diingat saat berihram. Termasuk untuk para laki-laki dan perempuan. Misalnya, jangan pakai baju yang ketat, tutup kepala, atau berwewangian. Setelah tahallul, aktivitas yang dilarang bisa dilakukan kembali.
Tim Akasha Tour and Travel berharap ini menjelaskan pentingnya aturan saat berihram. Jika butuh info lebih lanjut, jangan sungkan untuk hubungi kami.
FAQ
Umroh memakai sepatu itu boleh, tetapi ada aturannya. Para jemaah laki-laki diwajibkan pakai sandal. Namun, jika tak ada, mereka boleh pakai sepatu atau khuf. Tapi, sepatu atau khuf itu harus dipotong agar terbuka bagian bawahnya.
Bagi jemaah perempuan, aturannya lebih lentur. Mereka bisa mengenakan sepatu atau khuf saat berihram. Sebab, dalam Islam, kaki wanita dianggap bagian tubuh yang mesti ditutupi.
Sebuat yang boleh dikenakan saat umroh itu sepatu yang terbuka bangian bawah mata kaki dan tumit. Hal ini berlaku untuk kaum pria dan wanita.
Untuk umroh, sepatu atau khuf yang terbuka di bagian bawah itu diperbolehkan. Ini untuk jemaah pria maupun wanita.